Selasa, 26 Juni 2012

Bagaimana Islam Memandang Sepak Bola?

Oleh Abu Afifah Zulfikri

Sepak bola, hampir semua orang mengenalnya. Saat ini, gelegar Piala
Eropa 2012, hampir terdengar di seluruh pelosok negeri. Saat ini, negara Ukraina dan Polandia, menjadi sejarah perhelatan sepak bola terbesar di Eropa. Bagaimana hukum sepak bola menurut pandangan Islam? Berikut sejumlah pandangan ulama mengenai sepak bola.

Dalam kitab Bughyatul Musytaq fi Hukmil lahwi wal la'bi was sibaq disebutkan, "Para ulama Syafiiyah telah mengisyaratkan diperbolehkannya bermain sepak bola, jika dilakukan tanpa taruhan (judi). Dan, mereka mengharamkannya jika pertandingan sepak bola dilakukan dengan taruhan. Dengan demikian, hukum bermain sepak bola dan yang serupa dengannya adalah boleh, jika dilakukan tanpa taruhan (judi)."

As-Sayyid Ali Al-Maliki dalam kitabnya Bulughul Umniyah halaman 224 menjelaskan, "Dalam pandangan syariat, hukum bermain sepak bola secara umum adalah boleh dengan dua syarat. Pertama, sepak bola harus bersih dari unsur judi. Kedua, permainan sepak bola diniatkan sebagai latihan ketahanan fisik dan daya tahan tubuh sehingga si pemain dapat melaksanakan perintah sang Khalik (ibadah) dengan baik dan sempurna.



Syekh Abu Bakar Al-Jazairi dalam

Struktur RS Indonesia di Gaza Hampir Rampung

Palestina_ Pembangunan struktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina, kini nyaris selesai. Struktur RS tiga lantai ini sudah 97 persen terbangun.
Nur Ikhwan Abadi, salah satu relawan Mer-C Indonesia di Gaza, Palestina, dalam siaran pers pada Jumat (23/3/2012) mengatakan, pengecoran lantai 3 RS Indonesia (RSI) di Gaza selesai dilakukan tiga hari lalu.
Dengan selesainya proses pengecoran ini, laju pembangunan tahap I untuk struktur RSI Gaza sudah mencapai 97 persen. Selanjutnya, Divisi Konstruksi MER-C tengah mempersiapkan tender tahap kedua untuk arsitektur dan mechanical electrical rumah sakit. RSI Gaza berbentuk segi delapan yang terinspirasi dari Masjid Qubbah Sakhra di Al-Quds  ini sudah berdiri tegak di atas bumi Syam.
Rasa haru dan bahagia tampak di wajah setiap relawan Indonesia. Lebih dari satu tahun sebanyak 6 relawan MER-C Indonesia, ungkap Ikhwan, meninggalkan Tanah Air, pekerjaan, dan keluarganya untuk membangun RS ini. "Waktu berlalu terasa begitu cepat sejak ide ini dilontarkan sekitar tiga tahun yang lalu, tidak terbayang itu (RS Indonesia) akan menjadi kenyataan.
 

Total Tayangan Halaman

Our Partners

Dewan Eksekutif Wilayah 1

FulDFK

detikhealth